Rabu, 19 Maret 2014

Olah Raga pada masa kehamilan


Tetap sehat di masa kehamilan merupakan dambaan setiap wanita yang sedang hamil. Selain makanan, olah raga merupakan salah satu cara untuk memperoleh keadaan sehat tersebut. Sayangnya masih banyak wanita hamil yang takut untuk berolah raga. Mereka khawatir olah raga bisa menyebabkan gangguan pada kehamilannya.
Pada umumnya, olah raga aman dilakukan saat hamil. Beberapa olah raga yang dianjurkan atau diperbolehkan pada masa kehamilan yaitu aerobik, jalan jalan, berenang, senam air, menari, bersepeda statis, dan yoga. Setiap wanita hamil mempunyai karakteristik yang berbeda beda sehingga olah raga yang dipilih harus disesuaikan dengan keadaan si ibu hamil. Bila kesulitan menentukan olah raga yang cocok, jangan pernah takut untuk menanyakan ke dokter kebidanan agar bisa diperoleh informasi mengenai olah raga yang sesuai dengan kondisi kehamilan saat itu.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat berolah raga di masa kehamilan :
Riwayat kehamilan buruk : Yang dimaksud dengan riwayat kehamilan buruk adalah riwayat kehamilan sebelumnya yang mengalami masalah seperti keguguran, perdarahan saat hamil, kematian anak dalam kandungan dan lain lain. Perlu dicatat bahwa keadaan ini tidak menghalangi 100 persen wanita hamil untuk berolah raga namun pemilihan jenis olah raga harus lebih selektif dan hati hati. Disamping itu diperlukan pengawasan dokter kebidanan yang lebih ketat untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan.
Detak jantung : Detak jantung wanita hamil saat berolah raga dianjurkan untuk tidak melebihi 140 kali per menit. Sayangnya rekomendasi ini masih menjadi bahan perdebatan karena sedikit sekali bukti bukti yang mendukung. Beberapa penelitian menunjukan peningkatan detak jantung sampai 70% dari normal tidak akan menganggu atau mempengaruhi detak jantung pada bayi dalam kandungan. The Canadian Society for Exercise Physiology and Society of Obstetricians and Gynecologists of Canada memberikan rekomendasi sebagai berikut : Untuk wanita hamil yang berumur kurang dari 20 tahun, detak jantung maksimal antara 140-155. Untuk bumil yang berusia antara 20-29 tahun, detak jantung maksimalnya yaitu 135-150 sedangkan bagi ibu hamil yang berusia 30-39 tahun detak jantung maksimalnya 130-145. Terakhir bagi ibu hamil yang berusia lebih dari 40 tahun maka detak jantung maksimal sata berolah raga yaitu 125-140.
Olah raga dengan cara rebahan : Tekanan akibat berat perut yang sedang hamil dapat menganggu aliran darah pada janin terutama pada trimester pertama. Penurunan curah jantung bisa mencapai 9% sehingga wanita hamil tidak dianjurkan melakukan olah raga sambil rebahan di lantai terutama pada trimester pertama.
Hidrasi : Sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan saat berolah raga. Minumlah 800 cc air 20-30 menit sebelum berolah raga dan minum 800 cc lagi selama berolah raga.
Keseimbangan : Perubahan pusat gravitasi pada tubuh wanita hamil akibat dari perubahan bentuk tubuh bisa menyebabkan masalah keseimbangan. Hal ini menyebabkan wanita hamil menjadi lebih mudah untuk jatuh terutama pada olah raga yang memerlukan perubahan posisi tubuh yang cepat seperti olah raga yang menggunakan raket, skating, dan senam gimnastik. Olah raga seperti ini lebih baik dihindari.
Olah raga kontak fisik : Olah raga seperti hoki lapangan, tinju, sepak bola, beladiri yang beresiko kontak fisik lebih baik dihindari.
Panas : Otot memproduksi panas saat berolah raga yang akan meningkatkan temperatur tubuh. Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan dapat menganggu janin terutama pada trimester pertama. Walaupun tubuh wanita hamil sudah mempunyai mekanisme untuk menjaga suhu tubuh selalu dalam keadaan normal, namun hal ini tidak akan berguna bila tubuh dipaksa untuk berolah raga dalam kondisi lingkungan yang panas dan lembab. The American Academy of Family Physiciansmerekomendasikan (1) berolah ragalah pada pagi hari atau sore hari untuk mencegah tubuh terlalu panas dan (2) pastikan ruangan yang digunakan untuk berolah raga memiliki ventilasi yang cukup sehingga udara yang ada di dalam ruangan tidak terlampau panas.
Kesimpulan dari pembicaraan kita kali ini yaitu berolah raga merupakan aktifitas yang aman pada masa kehamilan selama olah raga yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi kehamilan dan memperhatikan beberapa hal seperti yang disebutkan diatas. Beberapa efek yang menguntungkan bila wanita hamil rajin berolah raga antara lain, mempersingkat waktu persalinan, mengurangi resiko untuk operasi seksio, mengurangi ketidaknyamanan saat persalinan, dan tenaga yang dibutuhkan saat persalinan menjadi lebih sedikit.
Ingat untuk selalu berkonsultasi ke dokter kebidanan sebelum melakukan olah raga karena pembahasan yang saya uraikan disini bersifat sangat umum sedangkan kondisi wanita hamil sangat individual.
Salam olah raga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar