Senin, 22 Desember 2014

Asal muasal hari ibu di dunia dan di indonesia

Sejarah hari ibu dunia bermula dariperayaan musim semi orang-orang Yunani,sebagai penghormatan terhadap Rheaibukepada tuhan merekaPada tahun 1600orang-orang Inggris merayakan hari yangmereka namakan sebagai "MotheringSunday"Mothering Sunday dirayakanpada hari Minggu keempat setiap lentLentadalah periode waktu selama 40 hari, baikdalam bulan Februari atau MaretDalamperiode inisebagian orang-orang Kristenakan berhenti memakan makanan tertentuatas alasan agamaAmalan tersebut adalahsebagai penghormatan mereka terhadapMother MaryMother Mary adalah Maryam,ibu Nabi Isa A.S. atau Yesus yang merekaanggap sebagai tuhan.

Selama periode tersebutkebanyakan rakyatInggris yang fakir dan miskin akan bekerjasebagai pembantu rumah tangga. Merekakeluar jauh meninggalkan keluarga karenapercaya bahwa Yesus akan memberikankekayaan dan kesenangan dalam periodetersebutMenjelang hari Minggu keempat,mereka dianjurkan untuk liburan olehmajikan dan pulang ke kampung untukbertemu dengan ibuSetiap ibu akandihadiahi kue oleh anaknya.

Praktek dan tradisi ini menular ke seluruhdunia dan ia kini disambut sebagaipenghormatan kepada Mother Church.Mother Church dianggap sebagai kekuatanspiritual yang agung yang memberi manusiakehidupan dan menghindarkan mereka dari musibahSejak ituperayaan MotheringSunday telah digabung dengan upacarakegerejaanPenghormatan merekaterhadap ibu sama taraf denganpenghormatan mereka terhadap gereja.

Asal Usul Hari Ibu di Indonesia
Hari ibu merupakan sebuah perayaan terhadap peran ibu dalam keluarganya, baik untuk anak, maupun suaminy, serta bisa juga terhadap lingkungan sosialnya. Perayaan ini dilakukan dengan membebastugaskan ibu terhadap rutinitas rumah tangga, seperti mencuci, bersih-bersih rumah, menyetrika, mengurus anak, dan masih banyak lagi tugas ibu yang lainnya. 

Di Indonesia hari ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (dalam bahasa Inggris) diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Tahukah kamu bagaimana sejarah hari Ibu di Indonesia? 

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem Jayadipuran yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional alamatnya ada di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Tjoet Nyak Meutia, R.A. Kartini, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, dan lain-lain.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Gimana, udah tahu kan gimana sejarah hari ibu di Indonesia :) Dengan tanpa memperhatikan sejarah-sejarah yang ada di berbagai negara tentang hari Ibu, seharusnya tiap hari adalah hari ibu. Penghormatan dan penghargaan terhadap ibu kita seharusnya juga seperti kasih ibu kepada kita, selalu menerangi di sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar