Minggu, 30 November 2014

Mengatasi ejakulasi dini

Kita tentu sudah sangat sering mendengar masalah ejakulasi dini. Kebanyakan laki-laki ternyata tidak menyadari bahwa dirinya mengalami ejakulasi dini. Saat berhubungan seksual dengan istrinya, mereka tetap merasakan kenikmatan walaupun hanya sesaat, namun istrinya tidak mengalami kepuasan sama sekali. Menurut Buku Pintar Keluarga Sehat: Panduan Praktis Hidup Sehat Bagi Seluruh Anggota Keluarga karangan Erryga Yogasmara dan Puji Lestari, ada beberapa cara mencegah ejakulasi dini, yaitu:

1. Lakukan komunikasi

Komunikasi dua arah dnegan pasangan harus terjalin. Anda perlu bersikap lebih terbuka dan tidak malu bercerita pada pasangan mengenai masalah tersebut. Dengan demikian, solusi bisa dicari bersama-sama. Selain itu, Anda bisa menjadi lebih dekat dan mesra dengan istri.

2. Jangan terburu-buru

Saat melakukan hubungan seks dengan istri, sebaiknya Anda tidak terburu-buru. Usahakan pikiran tenang dan relaks. Bicaralah yang romantis agar gairah seksual semakin membara. Ketika sudah tiba saatnya, masukkan penis ke dalam vagina, tahan hingga beberapa saat. Jika Anda merasa ingin ejakulasi, segera tarik keluar. Penis dapat dimasukkan kembali kalau sudah normal.

3. Kurangi sensitivitas penis

Dengan mengurangi sensitivitas penis, rangsangan yang diterima akan berkurang sehingga ejakulasi dapat ditunda. Contoh, dengan menggunakan kondom.

4. Membuat variasi dalam bercinta

Lakukan variasi saat bercinta sehingga Anda tidak bosan, misalnya dengan mengubah posisi. Cari posisi yang bisa membuat Anda tahan lama. Lakukan pada awal hubungan seks dengan pasangan. Dengan cara ini Anda dapat bermain lebih lama.

5. Berpikiran positif

Hindari perasaan depresi, stres, takut, gelisah, bersalah, ataupun jenis emosi lainnya karena jika kita lihat faktor penyebab ejakulasi dini tadi, maka penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh faktor psikis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan batin akan banyak membantu mengatasi masalah ejakulasi dini.

6. Hindari kebiasaan masturbasi

Masturbasi biasanya dilakukan dengan cara terburu-buru karena mungkin takut ketahuan, malu, atau alasan lain. Sifat terburu-buru ini yang kemudian terbawa terus dan sudah dihilangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar