Rabu, 19 Maret 2014

Dampak baik dan buruk pil kontrasepsi


Sampai saat ini pil kontrasepsi masih menjadi pilihan bagi wanita yang ingin ber-KB atau mencegah kehamilan. Selain praktis karena bisa dilakukan secara mandiri, pil ini juga bisa dengan mudah di dapatkan di apotek apotek.
Seperti halnya metode kontrasepsi hormonal yang lain, pil kontrasepsi bekerja dengan ‘menganggu’ proses hormonal yang normal pada tubuh seorang wanita. Gangguan ini akan menyebabkan pematangan dan pelepasan sel telur dari indung telur akan ikut ikutan terganggu. Sel sperma tentu tidak akan berhasil membuahi sel telur bila memang tidak ada sel telur yang keluar dari indung telur.
Selain sebagai alat kontrasepsi, pil kontrasepsi juga memiliki keuntungan lain yaitu :
  1. Mengurangi lamanya periode menstruasi.
  2. Membantu mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
  3. Mengurangi terjadinya kista ovarium.
  4. Mengurangi resiko terjadinya kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), penyakit radang panggul, anemia, rematik, kanker rahim dan kanker indung telur pada penggunaan metode KB yang lain.
Sedangkan efek samping penggunaan pil kontrasepsi antara lain :
  1. Mata kabur.
  2. Sakit kepala.
  3. Nyeri pada persendian.
  4. Batuk dan nyeri dada.
  5. Sakit perut.
Saat ini terdapat 3 macam pil kontrasepsi yang beredar luas yaitu :
  1. Pil kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Pil jenis ini merupakan pil yang paling jamak digunakan.
  2. Pil kontrasepsi darurat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan sesaat setelah berhubungan badan tanpa pengaman.
  3. Minipil yang hanya mengandung progesteron untuk wanita yang tidak boleh mengkonsumsi estrogen karena beberapa alasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar