Kamis, 19 Juli 2012

Pandangan Islam Dan Kristen Tentang Masturbasi




Dalam ilmu kesehatan, masturbasi memang dianggap sebagai perilaku seksual yang paling sehat dan tidak berisiko. Bahkan dalam kondisi tertentu, aktivitas seksual ini dianjurkan untuk dilakukan. Namun hal sebaliknya berlaku untuk hukum agama.

"Dalam Islam, masturbasi bukan jalan keluar yang syar'i karena aktivitas ini bisa jadi pintu masuk untuk melakukan hubungan seksual yang tidak absah," jelas Asrorun Ni'am Sholeh, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), saat berbincang dengan detikHealth, Rabu (18/7/2012).Asrorun menjelaskan, prinsipnya dalam Islam mengatur hasrat seksual ada pranatanya, yaitu melalui jalur pernikahan ketika sudah memenuhi syarat dan rukunnya.


Tetapi jika belum bisa memenuhi syarat dan rukun, belum memiliki kemampuan fisik dan non fisik, maka dianjurkan untuk berikhtiar (berusahan) menahan diri agar tidak terjerumus pada aktivitas seksual yang tidak absah. Ikhtiar yang benar misalnya seperti berpuasa atau mengalihkan perhatian pada hobi dan olahraga, bukan dengan bermasturbasi.


Dalam berikhtiar, lanjut Asrorun, masturbasi bukanlah cara Islam. Apalagi biasanya disertai dengan fantasi-fantasi seksual atau menonton pornografi yang mendorong orang memikirkan hal-hal seksual. Itu sudah menjadi pintu untuk melakukan aktivitas seks yang tidak absah atau perzinaan.Masturbasi dianggap sebagai tata cara penyaluran hasrat seksual yang tidak sesuai dengan Islam dan tidak syar'i karena hubungan seksual yang syar'i adalah hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang sudah sah menjadi suami istri.


"Dalam ajaran Islam, di dalam Al-Quran secara eksplisit dijelaskan bahwa jangan mendekati aktivitas yang mendekati zina. Makanya masturbasi dimaknai bukan sebagai jalan keluar menyalurkan hasrat seksual yang benar. Yang benar adalah antara pasangan laki-laki dan perempuan yang sah, bukan dengan tangan sendiri, sesama jenis, binatang, pintu, gambar-gambar atau boneka. Itu tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan," tutur Asrorun.


Untuk itu, jika Anda memang belum mampu menikah dan tidak ingin berbuat dosa, Asrorun menganjurkan untuk banyak melakukan aktivitas yang dapat mengalihkan perhatian pada seks, misalnya dengan melakukan hobi, olahraga atau berpuasa."Kalau banyak aktivitas yang menyita waktu maka kecenderungan untuk memikirkan seks akan rendah, tapi apabila aktivitas rendah maka fantasi seks biasanya akan keluar. Itu yang memancing. Jangan malah difasilitasi dengan mencari pengganti istri atau masturbasi," tutup Asrorun.Sementara itu seorang pemuka agama Kristen, Pdt Andar Ismail menilai tidak ada larangan secara eksplisit dalam ajaran gereja tentang masturbasi. Namun ia juga tidak melihat ada manfaatnya, justru lebih banyak efek negatifnya seperti perasaan bersalah dan berkurangnya kemampuan mengendalikan diri."Gereja tidak pernah melarang-larang. Hanya menjelaskan, membimbing dan mendidik," kata Pdt Andar saat dihubungi detikHealth.


Mengenai pandangan gereja secara umum tentang masturbasi, Pdt Andar juga tidak mau berkomentar karena ada beragam aliran dalam Gereja khususnya Kristen Protestan. Ada yang sikapnya lebih lunak menyikapi masturbasi, ada juga yang ekstrem melarangnya sama sekali.

sumber : detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar